-a-m-a-z-i-n-g-

Sempat trauma dengan istilah sahabat membuat diriku seakan tak ingin mempunyai ‘sahabat’ lagi.. Bagiku ’sahabat’ adalah sosok sempurna yang bukan teman biasa. ’Sahabat’ bagiku BISA segalanya, TAHU segalanya dan LEBIH dari segalanya.. Ketika ’ku mencari sosok itu, seakan sulit ’ntuk menemukannya.. Semakin ku berusaha mencari, semakin ku tak mendapatnya.. Hingga akhirnya sebuah pengalaman ’nano-nano’[manis, asam, asin] itu memberi pelajaran unik dan indah tentang ’sahabat’ sejati yang telah lama ku pertanyakan.. Meski kalimat nobody’s perfect telah lama kudengar dan kuketahui, kali itu aku benar-benar dibuat paham mengenai ungkapan ini .. Dengan pengalaman nano-nano itu, mataku yang selama ini seakan hanya terpaku pada jempol kakiku yang kecil, kini bisa melihat indahnya langit di atasku yang jauh lebih luas dan mempesona.. Paradigmaku mengenai ’sahabat’ ternyata amat keliru dan bengkok.. Selama ini ku hanya berusaha MENCARI ’sahabat’ tanpa berusaha MENJAD