Skip to main content
Ku Kan Tetap Tersenyum..

Rasanya terlalu sering aku mengeluh dalam hidup ini..
Terlalu sering ku mempertanyakan semua yang ‘aneh’ dalam hidupku..
Rasanya terlalu jarang aku tersenyum atas hal yang pahit..
Terlalu sering ku mempersalahkan segalanya..

Entah berapa banyak air mata penyesalan yang keluar..
Ku juga tak tahu berapa sering ku tersenyum sambil menangis..
Entah seberapa sering ku tertawa di balik duka..
Ku tak tahu berapa banyak orang yang tertipu dengan keceriaanku..

Waktu berlalu..
Aku tersentak..
Seakan ditampar begitu kuat..

Terlalu banyak pertanyaan akhirnya membuatku bingung sendiri..
Terlalu banyak bingung akhirnya membuatku susah sendiri..
Terlalu banyak susah akhirnya membuatku rugi sendiri..

Mengapa harus bertanya kalau ternyata bisa dijawab..
Mengapa harus bingung kalau bisa untung..
Mengapa harus susah kalu bisa tidak berdesah..
Dan mengapa harus rugi kalu bisa happy..

Entah apa yang kini membuatku tersenyum penuh arti..
Keluh itu tak lagi karena peluh..
Tawa itu bukan lagi karena duka..
Dan keceriaan itu bukan lagi karena penderitaan..

Sekarang dengan mantap kutatap hari esok penuh semangat..
Kutapaki jalan penuh rintangan dengan penuh harapan..
Ku memang tak tahu kan hari esok, namun ku kan tetap tersenyum..

Comments

Popular posts from this blog

--thanks to d amazing word named 'love'--

bukan soal kamu atau aku.. bukan sekedar benar atau salah .. bukan melulu keliru atau beralibi... bukan juga karena ya atau tidak .. apalagi soal mau atau agak mau atau bahkan tak mau.. atau bahkan harus atau terserah ... soal will ataupun way juga bukan masalah utamanya.. lalu apa? kenapa? hmm,, entahlah.. mungkinkah semua itu menjadi alasan yang bukan utama? sungguh, ku tak tahu.. betapapun aku, kamu, benar, salah, keliru, beralibi,, ya,, tidak,, mau, tak mau,, harus,, terserah,, will, way... hmmm.. smua itu tak ada artinya jika kau tak beri aku kesempatan.. ya.. kesempatan untuk bilang 'sorry', 'thanks', and 'mintol alias please'.. hihihiihhi.. SORRY untuk smua hal yg buatmu marah, kecewa, kesal, sakit hati, pahit, tersudut, terabaikan,  terluka,  sedih,  putus asa, hingga akhirnya mungkin  menyerah THANKS untuk smuanya.. ya semuanya,, [[ perhatian, kasih sayang, teguran, perdebatan, pertengkaran, se...
cukup hati saja yang terluka.. biar mata saja yang keluarkan airmata.. tapi senyum ini kan tetap menghiasi hariku.. selalu.. selamanya. . . ya.. secuil pengharapan senantiasa terbersit tatkala kita menghendakinya .. meski kadang hidup mengharuskan kita untuk menangis,, tapi kita bisa memilih untuk mengeluarkan tangisan sambil tersenyum. . j angan terlalu pelit mengeluarkan air mata juga j angan pelit memberikan senyuman.. tangisan dan seyuman - mereka kakak beradik yang tak bisa dipisahkan.. sekarang pilihan untuk mengkombinasikan keduanya ada di tangan kita.. lantas apa pentingnya 'mereka' ?? jawabannya mungkin bisa kita temukan setelah pertanyaan ini terjawab.. untuk apa air mata tercipta jika tak bisa menunjukkan 'aksinya?' untuk apa juga sebuah senyuman jika ia tak dibagikan? ibarat kita membandingkan sebuah MINUS tanpa POSITIF nya ..

everything is beautiful . . .

. . .everything is beautiful. . .  kehidupan. semua orang, tanpa terkecuali, mau tidak mau, mengharapkannya atau menyesalinya, menghargainya atau merusaknya, mensyukurinya atau meratapinya, semuanya sedang menjalani yang satu ini. .k e h i d u p a n. ya! dari berbagai sudut pandang, kehidupan menyimpan segudang misteri yang tak terelakkan untuk setiap insan jalani. ibarat detik demi detik yang kita lalui, selambat atau secepat apapun itu, seperti itulah kehidupan yang akan senantiasa berjalan berirama dengan yang namanya waktu. tak peduli apapun situasi, kondisi, emosi, beban, musim, cuaca, bahkan bencana sekalipun, takkan menghalangi yang namanya kehidupan untuk terus berlanjut. tak satupun dapat menghentikannya atau bahkan memohonnya berhenti sejenak. tidak. kehidupan adalah anugerah terindah dari Sang Pencipta Semesta. sebuah paku takkan pernah tercipta jika Sang pembuat mengharapkannya berfungsi sebagai sendok. sebuah sendok pun takkan pernah ada jika S...